Jangan Asal Isi Bensin! Kenali Hubungan Oktan dan Rasio Kompresi Mesin Motor
- Pexels/Kordanalev
Lifestyle, VIVA Bali – Ketika mengisi motor dengan bensin paling mahal, berharap performanya meningkat. Namun kenyataannya, tarikan terasa biasa saja bahkan boros. Ini bukan karena kualitas bahan bakar yang buruk, melainkan jenis bahan bakar yang digunakan tidak sesuai dengan karakter mesin motor Anda.
Terdapat dua elemen teknis di balik performa optimal motor, namun sering diabaikan, yaitu rasio kompresi dan nilai oktan bensin. Keduanya bekerja saling memengaruhi dan bisa menentukan apakah motor Anda melaju dengan efisien atau justru cepat rusak. Lalu, bagaimana hubungan antara rasio kompresi mesin dan pemilihan bensin yang tepat?
Apa Itu Rasio Kompresi Mesin?
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume silinder saat piston berada di titik terendah (BDC) dan volume saat piston di titik tertinggi (TDC). Angka ini menunjukkan seberapa besar udara dan bahan bakar dikompresi sebelum terjadi pembakaran.
Sehingga semakin tinggi rasio kompresi, semakin padat campuran bahan bakar dan udara yang terbakar. Efek ini akan menghasilkan tenaga lebih besar. Namun, tekanan tinggi ini juga membuat mesin lebih sensitif terhadap jenis bahan bakar yang digunakan. Di sinilah peran nilai oktan menjadi penting.
Nilai Oktan dan Fungsinya
Nilai oktan (octane rating) menunjukkan seberapa besar ketahanan bensin terhadap detonasi dini. Artinya, terjadi pembakaran sebelum waktunya akibat dari tekanan dan panas. Detonasi yang tidak terkontrol ini bisa menimbulkan suara ketukan (knocking) dan berisiko merusak piston, ring, hingga bagian bawah mesin.
Selain itu, bensin dengan nilai oktan rendah lebih mudah terbakar pada suhu dan tekanan rendah. Sementara itu, oktan tinggi baru terbakar pada suhu dan tekanan tinggi.
Karena itu, bensin dengn oktan tinggi ideal untuk mesin dengan rasio kompresi tinggi, sedangkan mesin berkompresi rendah cukup menggunakan bensin standar.
Kombinasi Ideal antara Rasio Kompresi dan Nilai Oktan
Penting untuk mencocokkan antara rasio kompresi mesin dengan nilai oktan bensin, agar mesin motor dapat bekerja secara maksimal dan tahan lama. Setiap motor dirancang dengan kompresi berbeda, sehingga membutuhkan jenis bahan bakar yang sesuai untuk mendukung proses pembakaran yang optimal.
Sebagai gambaran umum, motor dengan rasio kompresi di bawah 9:1 cenderung lebih cocok menggunakan bensin beroktan 88 hingga 90 seperti Pertalite, karena pembakarannya tidak membutuhkan tekanan tinggi.
Sementara itu, motor dengan rasio kompresi antara 9:1 hingga 10,5:1 memerlukan bensin dengan nilai oktan 90 sampai 92, seperti Pertalite Plus atau Pertamax, untuk menghindari gejala ngelitik akibat tekanan yang lebih tinggi.
Kemudian, motor yang memiliki rasio kompresi di atas 10,5:1, bahan bakar beroktan 92 sampai 95 menjadi pilihan ideal. Jenis ini mencakup bensin seperti Pertamax Turbo atau sejenisnya, yang mampu menangani tekanan tinggi tanpa mengalami detonasi dini.
Risiko Jika Salah Pilih Bensin
Menggunakan bensin dengan oktan lebih rendah dari yang disarankan bisa menyebabkan pembakaran prematur (detonasi), jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan permanen pada mesin. Berikut ini gejalanya:
1. Suara ketukan halus saat akselerasi
2. Mesin terasa ngelitik
3. Suhu mesin cepat naik
4. Konsumsi bahan bakar meningkat
Sebaliknya, jika Anda menggunakan bensin oktan tinggi pada motor dengan rasio kompresi rendah, pembakaran bisa kurang sempurna. Akibatnya, tenaga mesin tidak bertambah signifikan, bahkan bisa membuat motor terasa berat dan kurang maksimal.
Pentingnya Konsultasi dan Buku Panduan
Cara terbaik menentukan bahan bakar yang tepat adalah membaca buku manual motor atau bertanya langsung pada mekanik tepercaya. Produsen sudah menghitung jenis bensin yang optimal berdasarkan desain mesin. Beberapa motor terbaru sudah dilengkapi sensor ketukan (knock sensor) yang membantu menyesuaikan waktu pembakaran jika terjadi detonasi.
Bensin Mahal Bukan Jaminan Performa
Oktan tinggi bukan berarti lebih baik untuk semua motor. Kuncinya adalah mencocokkan jenis bensin dengan karakter mesin, khususnya rasio kompresi. Dengan memahami dasar teknis ini, Anda tidak hanya menjaga performa mesin tetap optimal, tetapi juga bisa menghemat pengeluaran dan memperpanjang umur kendaraan.