Jangan Tergiur Tampilan! Ini Cara Cek Motor Bekas yang Benar

Pastikan layak jalan sebelum dibawa pulang
Sumber :
  • Pexels/Kindel Media

Lifestyle, VIVA Bali – Sebelum memutuskan membeli motor bekas, ada banyak detail tersembunyi yang perlu diperiksa. Meski terlihat mulus dari luar, belum tentu kondisi dalamnya optimal. Alih-alih memberi kepuasan, motor impian yang baru dibeli justru sering memunculkan masalah.

 

Agar tidak berujung penyesalan, penting memahami cara menilai kualitas motor bekas secara menyeluruh. Dengan pengecekan cermat dan langkah sistematis, dari kondisi mesin hingga legalitas surat, Anda bisa mendapatkan motor bekas yang nyaman dikendarai dan tahan lama.

 

Kenali dari Fisik Motor

 

Langkah pertama dalam memilih motor bekas adalah memperhatikan tampilan luarnya. Mulai dari bodi hingga kelengkapan aksesoris. Mulai dari periksa kondisi tangki bahan bakar, fender, jok, cat bodi, hingga spion. Pastikan tidak ada penyok, retakan, atau berkarat.

 

Bodi yang terawat bisa mencerminkan bagaimana pemilik sebelumnya memperlakukan motornya. Jika terdapat goresan atau bekas perbaikan yang tidak rapi, sebaiknya ditanyakan pada penjual.

 

Cek Mesin Saat Dingin

 

Jangan biarkan motor dinyalakan sebelum Anda datang. Periksa kondisi mesin dalam keadaan dingin, agar penjual tidak menyamarkan potensi kerusakan. Sentuh bagian mesin dan knalpot untuk memastikan suhu masih dingin.

 

Selain itu, hidupkan mesin sendiri dan dengarkan suara yang dihasilkan. Perhatikan dengan cermat, apakah terdengar halus atau justru ada bunyi seperti ngelitik, derak, atau asap yang keluar dari knalpot. Ini bisa menjadi indikator kondisi mesin mengalami masalah.

 

Pastikan Komponen Masih Kokoh

 

Setelah mesin menyala, periksa stang, tuas, rem, dan pijakan kaki (footstep). Jika terlihat ada yang bengkok, tergores, atau terasa longgar, bisa jadi motor pernah terjatuh atau mengalami benturan.

 

Lanjutkan dengan memeriksa fairing (bodi plastik), lampu sein, kaca spion, dan panel instrumen. Semua seharusnya berfungsi baik dan tidak ada kerusakan tersembunyi. Bawalah senter untuk melihat bagian tersembunyi lebih jelas, terutama sela-sela bodi dan bagian bawah mesin.

 

Periksa Oli dan Cairan Lain

 

Level dan kualitas oli sangat penting dalam menilai kondisi mesin. Gunakan lubang pengintip oli (sight glass) untuk melihat warna dan volume oli. Oli yang jernih menandakan bahwa motor dirawat secara rutin. Jangan lupa juga periksa warna minyak rem dan pastikan volumenya cukup.

 

Periksa juga kondisi ban, apakah masih tebal, aus di satu sisi, atau sudah retak. Tanyakan usia ban terakhir diganti dan jumlah kilometer yang sudah ditempuh.

 

Periksa Bawah Jok

 

Buka jok motor dan periksa area baterai serta kabel kelistrikan. Jika terlihat kabel tidak teratur, ada sambungan kasar, atau bekas modifikasi namun tidak rapih, sebaiknya dipertanyakan lebih lanjut.

 

Begitu juga dengan usia aki, apakah sudah tua atau pernah diganti. Sistem kelistrikan yang bermasalah bisa menjadi sumber pengeluaran besar di masa depan.

 

Tangki Bensin dan Sistem Bahan Bakar

 

Buka tangki dan lihat ke dalamnya. Pastikan tidak ada karat atau benda asing mengambang. Cium baunya, apakah tercium menyengat tidak wajar. Tangki kotor dan rusak, jika dibiarkan dapat merusak sistem injeksi atau karburator.

 

Selang bahan bakar dan petcock (kran bensin) juga perlu diperiksa. Harus terpasang rapi tanpa retakan atau rembesan.

 

Cek Dokumen dan Nomor Rangka

 

Sebelum negosiasi, sesuaikan nomor rangka dan nomor mesin di STNK dan BPKB dengan yang tertera di motor. Lalu verifikasi identitas penjual jika membeli dari perorangan. Pastikan dokumen lengkap dan sah untuk menghindari risiko membeli kendaraan dari hasil pencurian.

 

Lakukan Uji Coba Jalan

 

Jika memungkinkan, lakukan uji coba. Rasakan bagaimana motor berjalan, respons gas, perpindahan gigi, dan rem. Motor yang sehat akan terasa stabil dan halus saat dikendarai. Jika penjual tidak mengizinkan, minta untuk melihat mereka mengendarainya sebagai alternatif.