5 Tips Dokter untuk Ibu Hamil Tetap Sehat Hadapi Cuaca Kemarau Basah

Ilustrasi ibu hamil sedang berbaring di sofa.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/photo/woman-lying-on-bed-covered-with-blanket-5853835/

Olahraga tetap diperlukan untuk menjaga kebugaran. Aktivitas ringan seperti jalan santai 2–3 kali seminggu bisa membantu menjaga stamina dan memperlancar peredaran darah.

Namun, olahraga harus disesuaikan dengan usia dan kondisi kehamilan. Aktivitas ini biasanya direkomendasikan bagi ibu hamil dengan usia kehamilan antara 5 hingga 7 bulan. Konsultasi dengan dokter tetap menjadi langkah awal sebelum memulai rutinitas fisik.

5. Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar

Kemarau basah meningkatkan risiko penyebaran virus di tempat umum. Untuk itu, penggunaan masker sangat dianjurkan, terutama saat berada di kerumunan atau menggunakan transportasi umum.

“Penyakit menular seperti flu dan batuk lebih mudah menyebar saat cuaca ekstrem seperti ini. Jangan ragu untuk memakai masker demi melindungi diri sendiri dan janin,” ujar dr. Ratih, yang juga merupakan pendiri klinik kesehatan BumilQ.

Fenomena kemarau basah menyebabkan tingkat kelembapan udara yang tinggi, berbeda dengan kemarau biasa. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kondisi ini bisa memicu pertumbuhan virus dan bakteri penyebab penyakit, yang tentunya membahayakan kelompok rentan seperti ibu hamil.

Menghadapi musim kemarau basah bukan berarti harus terus khawatir. Dengan menjalani pola hidup sehat, mengatur asupan gizi, menjaga kebugaran, dan membatasi paparan risiko dari luar, ibu hamil bisa tetap menjalani hari-hari dengan aman dan nyaman.