Jangan Ganti Ban Dulu! Mungkin Ini Penyebab Ban Tubeless Sering Kempes
- https://www.freepik.com/free-photo/bearded-man-changing-tire-his-car_17858943.htm
Lifestyle, VIVA Bali – Pernah mengalami ban motor yang tiba-tiba kempes padahal tidak terlihat tertusuk benda tajam? Jika Anda menggunakan ban tubeless, kondisi ini cukup sering terjadi. Meskipun ban jenis ini dikenal lebih tahan terhadap kebocoran, namun kenyataannya tidak sedikit pengendara yang merasa heran karena tekanan udara berkurang secara perlahan, bahkan saat motor tidak digunakan.
Fenomena ini sebenarnya bukan hal aneh. Ban tubeless memang memiliki karakteristik dan sistem kerja yang berbeda dari ban biasa. Untuk memahami kenapa hal ini bisa terjadi, cek penyebab paling umum dan langkah perbaikan yang bisa dilakukan agar ban kembali optimal.
Mengenal Karakter Ban Tubeless
Ban tubeless tidak menggunakan ban dalam. Sebagai gantinya, sistem ini mengandalkan tekanan udara yang terjaga melalui sambungan rapat antara ban, velg, dan pentil. Tambahan cairan sealant juga membantu menutup pori-pori. Karena fungsinya digunakan untuk menutup atau mengisi celah antara ban dan velg.
Salah satu keunggulannya adalah ban tidak langsung kehilangan tekanan ketika tertusuk. Udara akan keluar perlahan, memberi waktu bagi pengendara untuk menambal tanpa perlu menuntun motor.
Di samping itu, ban tubeless juga memiliki usia pakai yang lebih pendek karena materialnya lebih lunak. Kondisi ini bisa mempercepat keausan, terutama jika digunakan di jalan yang tidak rata. Dari sinilah awal mula masalah sering kempes muncul. Beberapa faktor mekanis ikut berperan dan perlu dicermati secara menyeluruh.
Penyebab Ban Tubeless Sering Kehilangan Tekanan
Banyak pengguna ban tubeless tidak menyadari bahwa kebocoran dapat terjadi dari beberapa titik. Bahkan, pemasangan yang kurang tepat pun bisa jadi pemicunya.
1. Kerusakan pada rim tape, yaitu lapisan perekat yang menutup bagian dalam velg. Jika tape bergeser, sobek, atau tidak menempel sempurna, udara bisa masuk ke ruang velg dan keluar melalui sambungan velg.
2. Pentil yang longgar, inti pentil yang tidak dikencangkan dan karet dasar yang sudah retak dapat menyebabkan kebocoran halus yang sulit terdeteksi. Untuk mengeceknya bisa disemprotkan air sabun ke area pentil jika bocor akan muncul gelembung.
3. Sealant yang mengering juga dapat mengurangi efektivitas perekatan. Pada saat kondisi cuaca panas dan penggunaan rutin, cairan ini bisa kehilangan fungsi untuk menutup pori-pori ban, terutama jika tidak diganti selama lebih dari tiga bulan.
4. Bead ban, yaitu sisi ban yang menempel langsung ke velg. Jika bead tidak terpasang dengan sempurna atau rim bed kotor, akan menghasilkan celah yang menyebabkan udara keluar perlahan..
Solusi dan Langkah Perawatan Rutin
Untuk mengetahui sumber kebocoran, semprotkan air sabun ke seluruh permukaan ban dan sambungan velg. Jika muncul gelembung, maka di situ titik kebocorannya. Namun jika masalah berasal dari rim tape atau pentil, maka ban harus dilepas agar perbaikan bisa dilakukan secara menyeluruh.
Setelah itu, pastikan sealant sudah dikocok dan memiliki volume yang cukup. Untuk meningkatkan efektivitas, pompa ban hingga tekanan maksimum yang dianjurkan oleh pabrikan, lalu putar roda selama 10 menit agar sealant menyebar merata. Setelah itu, turunkan kembali ke tekanan normal.
Langkah perawatan lain yang bisa diterapkan secara rutin antara lain:
1. Memastikan tekanan angin sesuai standar pabrik
2. Menghindari tambal ban dari luar, disarankan menambal dari dalam
3. Mengganti ban yang sudah botak
4. Memeriksa kondisi pelindung (seal) di dalam ban secara berkala
Jika digunakan dengan benar dan dirawat secara teratur, ban tubeless tetap menjadi andalan dan pilihan efisien untuk perjalanan harian maupun jarak jauh.