8 Tips Trekking Cerdas untuk Pemula, Wajib Tahu sebelum Mendaki!
- https://www.freepik.com/free-photo/taking-path-mountains_5398875.htm
Tips, VIVA Bali – Trekking atau mendaki kini semakin digemari, terutama oleh generasi muda yang ingin melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk kota dan menyatu dengan alam. Menelusuri jejak pegunungan, air terjun, hingga hutan yang rimbun menawarkan sensasi petualangan yang tak hanya menyegarkan fisik, tapi juga jiwa. Namun, di balik keindahan alam yang menakjubkan, trekking menyimpan tantangan tersendiri, terutama bagi pemula.
Banyak yang terinspirasi dari film, media sosial, atau cerita teman-teman tentang serunya naik gunung atau menjelajah lembah. Namun kenyataannya, aktivitas ini tidak sesederhana yang terlihat. Trekking bukan hanya soal berjalan kaki menyusuri jalur, tapi juga soal kesiapan mental, fisik, dan logistik. Tanpa persiapan yang tepat, risiko cedera, kelelahan ekstrem, bahkan tersesat bisa saja terjadi.
Untuk kamu yang baru pertama kali ingin mencoba trekking, penting sekali memahami beberapa hal mendasar sebelum memulai petualangan. Berikut tips trekking cerdas untuk pemula yang wajib kamu ketahui agar perjalananmu tetap aman, menyenangkan, dan bebas drama!
1. Cek Kesehatan sebelum Berangkat
Jangan meremehkan pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum trekking, apalagi jika ini adalah pengalaman pertamamu. Naik ke tempat tinggi bisa memicu berbagai reaksi tubuh, seperti sesak napas, pusing, atau bahkan altitude sickness. Jika kamu punya riwayat penyakit seperti asma, tekanan darah tinggi, atau gangguan jantung, konsultasikan dulu dengan dokter.
Pemeriksaan kesehatan bisa jadi penyelamat. Lebih baik mencegah daripada menyesal di tengah hutan tanpa akses medis, bukan?
2. Pelajari Rute Trekking secara Menyeluruh
Mengetahui rute yang akan kamu lalui itu wajib hukumnya. Jangan cuma mengandalkan GPS atau ikut-ikutan teman tanpa tahu arah. Pelajari kondisi medan, cuaca, jarak tempuh, titik air, dan shelter atau pos pemberhentian.
Cek juga apakah area tersebut memiliki sinyal, serta simpan nomor kontak darurat atau tim SAR lokal. Semakin banyak informasi yang kamu miliki, semakin siap kamu menghadapi kondisi tak terduga.
3. Gunakan Tas Ransel yang Tepat dan Nyaman
Tas ransel bukan sekadar wadah barang. Tas yang salah bisa menyebabkan sakit punggung atau bahu, apalagi saat kamu membawanya berjam-jam. Pilih tas ransel khusus outdoor dengan bantalan punggung dan sabuk pinggang untuk distribusi beban yang baik.
Pastikan juga tas kamu tahan air atau setidaknya dilengkapi dengan rain cover. Jika tidak, lapisi isi tas dengan plastik besar agar barang penting seperti pakaian, makanan, dan gadget tetap kering meskipun hujan turun di tengah jalan.
4. Bawa Barang Secukupnya, Jangan Berlebihan
Kesalahan umum pemula saat trekking adalah membawa terlalu banyak barang. Ingat, setiap gram tambahan akan terasa seperti beban ganda setelah satu jam mendaki. Bawalah hanya barang penting seperti pakaian ganti, jas hujan, obat pribadi, alat navigasi, makanan ringan, dan air minum.
Susun barang dalam tas dengan rapi. Letakkan barang berat di tengah dan dekat punggung agar lebih seimbang saat dibawa. Dengan beban yang ringan dan efisien, kamu bisa bergerak lebih lincah dan menghemat energi.
5. Selalu Bawa Air dan Camilan Energi
Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah hal krusial saat trekking. Dehidrasi bisa datang tanpa disadari, terutama saat tubuh terus bergerak di udara dingin. Bawalah botol air atau kantong air (hydration bladder) yang mudah diakses.
Selain itu, camilan seperti energy bar, buah kering, kacang-kacangan, atau permen bisa menjadi sumber energi instan. Jika memungkinkan, bawa juga elektrolit sachet untuk dicampur dengan air agar tubuh tetap seimbang saat kehilangan banyak cairan.
6. Jangan Trekking Sendirian
Trekking pertama kali? Jangan nekat jalan sendirian, ya! Lebih baik pergi bersama teman, komunitas, atau minimal dengan orang yang sudah berpengalaman. Dalam kelompok, kamu bisa saling bantu, saling mengingatkan, dan lebih aman jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Kalau tetap ingin sendiri, pastikan kamu sudah benar-benar paham medan, membawa peralatan lengkap, dan memberi tahu keluarga atau teman mengenai rute serta estimasi waktumu.
7. Pilih Sepatu Trekking yang Sesuai Medan
Alas kaki adalah salah satu perlengkapan paling krusial. Jangan pernah pakai sepatu biasa apalagi sandal untuk trekking! Gunakan sepatu trekking yang nyaman, anti slip, dan tahan air. Perhatikan juga ukuran dan daya cengkram sol sepatu agar tidak mudah terpeleset di medan licin atau berbatu.
Gunakan kaus kaki tebal atau khusus hiking untuk mencegah lecet, dan jangan pakai sepatu yang baru pertama kali digunakan langsung untuk trekking karena kaki bisa sakit.
8. Beristirahat secara Teratur
Mendaki terus tanpa henti bukan berarti kamu hebat dan justru berbahaya. Ambillah jeda setiap satu jam berjalan, sekitar 10–12 menit, untuk mengistirahatkan otot, minum, atau sekadar menarik napas dalam-dalam sambil menikmati pemandangan.
Trekking adalah soal ketahanan, bukan kecepatan. Dengarkan tubuhmu, dan jangan memaksakan diri jika mulai terasa pusing, mual, atau kelelahan.
Trekking memang bisa jadi pengalaman yang luar biasa, memicu adrenalin, menyegarkan pikiran, dan memberi kenangan tak terlupakan. Tapi agar semua itu berjalan lancar, persiapan adalah segalanya. Jangan hanya fokus pada keindahan Instagramable di puncak, tapi juga perhatikan perjalanan untuk sampai ke sana.