Kunci Pulih dari Rasa Bersalah dan Mencoba Memaafkan Diri Sendiri

Kamu Tidak Harus Sempurna untuk Layak Dimaafkan
Sumber :
  • https://greatmind.id/article/nyaman-dengan-diri-sendiri

Namun, perlu disadari bahwa proses memaafkan diri sendiri tidak berlaku untuk semua situasi. Terkadang seseorang merasa bersalah atas hal-hal yang sebenarnya berada di luar kendalinya, seperti pengalaman kekerasan, trauma, atau kehilangan. Dalam situasi ini, perasaan bersalah bisa muncul karena efek dari bias berpikir seperti "seandainya aku tahu sebelumnya", padahal kenyataannya tidak ada yang bisa memprediksi hal tersebut.

Meski begitu, manfaat memaafkan diri sendiri sangat besar. Dari sisi psikologis, ini bisa membantu mengurangi kecemasan dan depresi, serta meningkatkan fokus, produktivitas, dan persepsi diri yang positif. Secara fisik, memaafkan bisa membantu menurunkan tekanan darah, meredakan nyeri tubuh, hingga menurunkan risiko serangan jantung.

Dalam hubungan, sikap penuh belas kasih terhadap diri sendiri juga penting untuk menciptakan ikatan yang sehat. Ketika seseorang bisa memaafkan dirinya sendiri dengan tulus, hubungan mereka dengan orang lain pun cenderung menjadi lebih positif dan harmonis.

Namun, tantangan dalam memaafkan diri tetap ada. Banyak orang sulit melepaskan kesalahan karena merasa tindakan mereka tidak sejalan dengan nilai-nilai pribadi. Beberapa orang juga cenderung terus mengulang pikiran negatif atau belum siap untuk berubah, sehingga memilih menutup mata terhadap kesalahan mereka sendiri.

Di sisi lain, terlalu cepat memaafkan diri sendiri tanpa empati terhadap orang yang telah dilukai juga bisa berdampak negatif. Maka, penting untuk menyeimbangkan antara memaafkan dan tetap peduli terhadap dampak yang ditimbulkan dari kesalahan tersebut.

Untuk bisa benar-benar melepaskan rasa bersalah, kita perlu waktu, keberanian untuk berubah, dan kemauan untuk belajar. Memaafkan diri sendiri bukan proses instan, tapi langkah berkelanjutan menuju penerimaan dan pertumbuhan.