Tips Mudah Budidaya Cabai di Halaman Rumah untuk Pemula

Mulai budidaya cabai di rumah, mudah dan hasil maksimal
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/medium-shot-woman-holding-pepper_14959919.htm

Tips, VIVA BaliMenanam cabai di halaman rumah kini bukan sekadar tren bagi pecinta tanaman, tetapi juga menjadi solusi cerdas untuk memenuhi kebutuhan dapur dan menghemat pengeluaran. Selain mudah dibudidayakan, tanaman cabai juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan jika dikelola secara optimal.

Berikut beberapa tips mudah budidaya cabai di halaman rumah yang bisa kamu praktikkan, bahkan bagi pemula.

1. Pilih Varietas Cabai yang Sesuai

Pilihlah varietas cabai yang cocok dengan iklim dan kondisi lahan di sekitar rumahmu. Beberapa varietas yang umum dibudidayakan di pekarangan, Seperti cabai rawit merah (pedas dan tahan penyakit), cabai keriting (bentuk menarik dan produktif), dan cabai besar atau cabai merah (sering digunakan untuk masakan sehari-hari).

Jika kamu tinggal di daerah dataran rendah, pastikan memilih jenis cabai yang tahan panas dan cocok untuk kondisi tersebut.

2. Gunakan Media Tanam yang Gembur dan Subur

Cabai membutuhkan media tanam yang kaya nutrisi, memiliki drainase yang baik, dan tidak mudah tergenang. Campuran tanah, kompos, dan sekam bakar dengan perbandingan 2:1:1 bisa menjadi pilihan ideal.

Gunakan pot, polybag, atau wadah bekas seperti ember dan galon air mineral. Pastikan wadah memiliki lubang di bagian bawah agar kelebihan air dapat keluar dengan lancar.

3. Penyemaian dan Penanaman Bibit

Lakukan penyemaian terlebih dahulu di tray semai atau wadah kecil yang berisi media tanam. Benih cabai biasanya mulai tumbuh dalam waktu 5–10 hari. Setelah berumur 3–4 minggu dan memiliki 4–6 daun sejati, bibit cabai sudah siap dipindahkan ke media tanam yang lebih besar.

4. Penyiraman dan Pemupukan Rutin

Sirami tanaman secara rutin, dua kali sehari (pagi dan sore), terutama saat cuaca panas. Hindari penyiraman berlebihan agar akar tidak membusuk.

Pemupukan dapat dilakukan setiap 10–14 hari menggunakan pupuk organik cair atau pupuk NPK sesuai dosis yang dianjurkan. Pupuk kompos juga bisa ditambahkan sebagai pemupukan dasar saat awal penanaman.

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

Tanaman cabai rentan terhadap berbagai hama seperti kutu daun, ulat, dan thrips, serta penyakit layu dan bercak daun yang dapat mengganggu pertumbuhan dan hasil panen.

Untuk pengendalian alami, gunakan pestisida nabati berbahan dasar bawang putih, cabai, dan daun pepaya. Larutan ini efektif mengurangi populasi hama tanpa merusak lingkungan.

Selain itu, pastikan sirkulasi udara di sekitar tanaman cabai baik dan kelembapan terjaga agar tanaman tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

6. Panen dan Perawatan Pascapanen

Cabai dapat mulai dipanen saat berumur 2,5–3 bulan setelah tanam, tergantung pada varietasnya. Panen dilakukan ketika warna buah sudah merah merata. Melakukan panen secara berkala dapat merangsang pertumbuhan buah baru.

Setelah dipanen, cabai bisa disimpan pada suhu ruangan atau dikeringkan untuk penyimpanan yang lebih lama