Kamboja Pohon Sakral yang Menjadi Simbol Keindahan dan Spiritualitas Bali

Pohon kamboja menjadi khas pada sejumlah bangunan di Bali
Sumber :
  • https://www.arsitag.com/article/pohon-kamboja-taman

Jika Anda berkunjung ke pura-pura di Bali, hampir pasti Anda akan menemukan pohon kamboja berdiri gagah di pelatarannya. Kehadiran pohon ini bukan hanya untuk mempercantik lingkungan, melainkan memiliki nilai sakral. Bunga kamboja yang gugur secara alami dianggap sebagai anugerah dari alam. Berbeda dengan beberapa bunga lain yang harus dipetik, bunga kamboja yang jatuh di tanah diyakini lebih suci dan lebih layak digunakan dalam ritual persembahan kepada para dewa.

Lebih dari itu, masyarakat Bali percaya bahwa pohon kamboja berfungsi sebagai penjaga keseimbangan antara dunia nyata (sekala) dan dunia roh (niskala). Oleh karena itu, pohon ini sering ditanam dekat tempat ibadah, makam, atau tempat-tempat keramat untuk menjaga harmoni spiritual. Dalam beberapa kepercayaan lokal, pohon kamboja juga dipercaya mampu mengusir roh jahat dan menjadi pelindung dari energi negatif.

 

Estetika, Filosofi, dan Seni

Selain fungsi spiritual, pohon kamboja juga memiliki daya tarik estetika yang kuat. Bentuk batangnya yang melengkung indah, daun hijau lebar, serta bunga berwarna putih, merah muda, atau kuning mencolok membuatnya menjadi ikon keindahan tropis. Dalam seni rupa Bali, pohon kamboja kerap dijadikan motif dalam ukiran kayu, lukisan, relief candi, hingga pola kain tradisional. Hal ini mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Bali yang selalu mengedepankan keharmonisan antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Bahkan, dalam pepatah lokal, pohon kamboja sering dianalogikan sebagai simbol ketabahan dan keabadian. Meski daunnya kerap rontok dan batangnya tampak tua, pohon ini tetap berdiri kokoh dan terus menghasilkan bunga. Filosofi ini mengajarkan bahwa kehidupan penuh pasang surut, namun harus dijalani dengan sabar dan penuh keyakinan.