Asta Kosala Kosali, Kearifan Lokal Arsitektur Bali

Asta Kosala Kosali prinsip arsitektur tradisional Bali
Sumber :
  • https://visitbali.id/property/getting-to-know-architecture-in-bali-in-accordance-with-asta-kosala-kosali

Dalam praktiknya, Asta Kosala Kosali menghasilkan tata ruang yang fungsional sekaligus simbolis. Contoh penerapan dalam rumah tradisional Bali yakni Pamerajan di utara-timur laut sebagai pusat spiritual. Bale Daja (tempat tidur kepala keluarga) di utara  Bale Dangin untuk upacara dan menerima tamu kehormatan di timur.

Bale Dauh untuk tamu umum di barat. Bale Delod untuk anak-anak atau tamu sementara di selatan. Jineng (lumbung padi) di selatan.Paon (dapur) di selatan-barat daya. Lumbung dan kandang ternak di barat daya atau selatan

Semua posisi ini bukan hanya mempertimbangkan fungsionalitas, tetapi juga kesucian arah, energi alam, dan kepercayaan kosmologi. 

Ritual dalam Proses Pembangunan

Penerapan Asta Kosala Kosali tidak lepas dari berbagai upacara dan ritual. Mulai dari nyukat karang (pengukuran tanah secara spiritual), mecaru (upacara pembersihan lokasi), hingga mendak taksu (memohon restu kekuatan spiritual).

Bangunan dianggap “berjiwa” sejak awal, sehingga perlu disucikan melalui serangkaian prosesi. Membangun rumah di Bali tidak cukup dengan semen dan batu bata, namun perlu doa, restu leluhur, dan persembahan. 

Asta Kosala Kosali di Era Modern: Bertahan atau Berubah?